
Akhir-akhir ini, pemerintah banyak mempromosikan mobil listrik sebagai pengganti mobil berbahan bakar minyak. Pasalnya, mobil ini dianggap lebih ramah, lebih murah, dan lebih efisien dari mobil konvensional. Namun, masyarakat masih enggan untuk beralih karena beberapa alasan.
Ingin tahu apa saja alasan yang membuat masyarakat masih tidak mau mengganti mobil lama ke listrik? Cek, informasi berikut!
Alasan Orang Enggan Beralih ke Mobil Listrik
Kendaraan listrik dinilai menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan lingkungan seperti polusi udara, penipisan sumber energi, dan perubahan iklim.
Selain itu, kendaraan listrik juga dianggap lebih murah dari sisi biaya produksi maupun operasional. Namun, masih banyak yang enggan beralih. Alasannya yakni dijelaskan pada daftar di bawah ini:
Sedikitnya Stasiun untuk Pengisian Daya
Meskipun pemerintah gencar mempromosikan pembelian kendaraan listrik dan memberikan subsidi harga, tetapi hal itu tidak sebanding dengan pendirian stasiun untuk mengisi daya yang tergolong masih sedikit.
Bahkan, jumlah stasiun pengisian masih kalah jauh dengan SPBU untuk mobil konvensional. Karena itulah, masyarakat masih mempertahankan penggunaan mobil berbahan bakar minyak sembari menunggu PLN membangun stasiun pengisian.
Jarak Tempuh yang Relatif Pendek
Jarak tempuh untuk mobil listrik yang masih pendek menjadi alasan paling penting orang enggan untuk beralih. Pasalnya, kendaraan ini hanya mampu menempuh 250 – 300 kilometer setiap kali pengisian baterai.
Padahal, ketika membeli kendaraan listrik, Anda hanya akan mendapatkan satu baterai yang hanya bisa digunakan untuk perjalanan berjarak 500 kilometer. Setelah itu, Anda perlu melakukan pengisian kembali secara berkala.
Bayangkan, bila Anda harus melakukan perjalanan dari Surabaya ke Jakarta yang berjarak 800 kilometer, maka perlu melakukan pengisian lebih dari sekali. Sehingga memerlukan waktu lebih lama dan biaya lebih banyak untuk pengisiannya.
Harga yang Kurang Bersahabat dengan Kantong
Meskipun dipromosikan dengan harga yang lebih murah dalam operasional dan produksi, tetapi harga beli di pasar ternyata lebih mahal dari mobil konvensional.
Saat ini, rata-rata harga untuk kendaraan listrik dijual dengan kisaran harga lebih Rp500 juta. Fitur dan spesifikasinya pun terbilang masih rata-rata.
Padahal, dengan harga yang sama, masyarakat sudah bisa membeli mobil SUV dengan bahan bakar solar atau bensin yang premium.
Meskipun pemerintah sudah mengiming-imingi subsidi untuk biaya pembelian kendaraan listrik, tetapi masyarakat masih mempertahankan penggunaan mobil konvensional.
Lama saat Mengisi Daya
Selain permasalahan sedikitnya stasiun pengisian, waktu untuk mengisi baterai membutuhkan waktu tunggu yang lebih lama dari pengisian bahan bakar minyak.
Dalam sekali mengisi, Anda akan membutuhkan waktu sekitar 3 – 5 jam dan itu pun hanya bisa digunakan untuk jarak tempuh maksimal 300 kilometer.
Meskipun biaya untuk sekali pengisian lebih murah daripada harga solar maupun bensin, tetapi Anda juga perlu mempertimbangkan waktu tunggunya yang lama. Sebab, Anda akan lebih lama tiba di tempat tujuan.
Itulah empat alasan yang membuat masyarakat masih enggan beralih ke mobil listrik. Meskipun banyak promosi dan subsidi dari pemerintah, tetapi belum bisa menarik minat masyarakat untuk mengganti mobilnya.
Apabila pemerintah sudah mempersiapkan banyak stasiun pengisian dan memberikan harga jual yang lebih murah atau mungkin setara mobil konvensional, mungkin masyarakat akan senang hati beralih ke kendaraan listrik.
Setelah membaca artikel ini, apakah Anda juga memiliki alasan serupa yang membuat ragu berpindah ke kendaraan listrik?