
Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47 pada tanggal 20 Januari 2025 lalu. Telah resmi bekerja di kantor eksekutif AS, Trump sudah mengeluarkan kebijakan ekonomi (economy) yang tidak hanya berpengaruh pada kondisi dalam negeri Amerika Serikat namun juga kondisi global.
Lalu, apa saja daftar economy policy AS di era Donald Trump ini? Apakah ada pengaruhnya terhadap kondisi economy negara Indonesia? Simak pembahasannya pada artikel di bawah ini!
Inilah 5 Kebijakan Ekonomi Presiden Trump di 2025
Baru dilantik sebagai Presiden AS, Trump sudah mengeluarkan banyak tindakan dan rencana kebijakan economy selama beliau menjabat. Tidak sedikit kebijakan tersebut ditentang oleh masyarakatnya sendiri, bahkan membuat was-was masyarakat global. Berikut ini adalah rangkuman singkat terkait kebijakan economy pada pemerintahan Trump:
-
Kebijakan Tarif Perdagangan
Kebijakan pertama adalah tentang tarif perdagangan. Di dalam pidatonya, Trump secara khusus meminta badan federal AS untuk mempelajari kembali tarif dan hubungan perdagangan dengan Meksiko, Kanada dan Tiongkok.
Tarif yang dipertimbangkan adalah 25% dari produk Meksiko dan Kanada yang masuk ke AS. Banyak negara yang meminta AS untuk mempertimbangkan kembali tarif perdagangan ini.
-
Layanan Pajak Eksternal
Di dalam aspek economy, Trump akan mendirikan External Revenue Service atau Layanan Pajak Eksternal. Tujuan didirikannya adalah untuk mengumpulkan tarif-tarif perdagangan yang telah diatur sebelumnya dan ingin memperbesar pemasukan kas negara AS.
Layanan pajak internal memiliki pro dan kontra masing-masing. Jika dilihat dari sisi warga negaranya, Trump memiliki keinginan untuk meringankan beban para warga negara AS. Namun, jika dilihat dari sis eksternal, hal ini membuat transaksi perdagangan semakin sulit.
Jadi, Trump memberikan penjelasan bahwa lebih baik mengenakan tarif pajak untuk negara-negara asing demi pemasukan kas yang tinggi daripada mengenakan pajak dari warga negaranya sendiri.
-
Tarif Pajak Barang Impor
Terkait dengan poin sebelumnya, adanya kebijakan tarif perdagangan dan pajak eksternal membuat barang-barang impor yang masuk AS akan dikenakan pajak tinggi. Hal ini tentu tidak hanya memengaruhi kondisi ekonomi negara AS saja.
Banyak negara-negara besar seperti Tiongkok dan negara tetangga seperti Kanada dan Meksiko merasa keberatan dengan kebijakan ini. Secara langsung dan tidak langsung, kebijakan economy Trump berpengaruh pada pendapatan negara importir.
-
Darurat Inflasi
Beberapa waktu terakhir, AS mengalami kondisi inflasi yang cukup tinggi. Trump memiliki kebijakan yang akan mengatasi inflasi tertinggi dengan cara menurunkan biaya produksi dan harga di dalam negeri.
Mungkin keberhasilan kebijakannya ini baru akan terlihat beberapa waktu lagi. Karena bagaimana pun, inflasi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor dalam negeri, tetapi juga faktor luar negeri dan kondisi global economy secara keseluruhan.
-
Hubungan Dagang dengan Kanada & Meksiko
Adanya kebijakan economy terkait pajak yang dikenakan cukup tinggi, terutama bagi negara pengimpor, maka hal ini memengaruhi hubungan antar negara AS. Negara terdekat yang sering melakukan transaksi perdagangan adalah negara Kanada dan Meksiko.
Bahkan Ministry of Economy dari Meksiko menyatakan bahwa kebijakan Trump bukan memperkuat integrasi perdagangan regional. Justru kebijakan ini seperti menabung genderang perang pada aspek perdagangan antara AS-Meksiko.
Demikianlah ulasan singkat terkait kebijakan ekonomi yang direncanakan akan diterapkan oleh kabinet Trump terbaru ini. Banyak yang menilai kebijakan ini justru memengaruhi hubungan perdagangan AS dengan negara-negara global.
Apakah Anda sependapat dengan kebijakan Trump tentang perdagangan global? Menurut Anda apakah ada pengaruhnya dengan kondisi economy di Indonesia sendiri? Sepertinya masih perlu banyak diulas sepanjang empat tahun ke depan.