![Mengenal Ini Gaya Hidup Tahun 1963 di Film Mixte 1963 Prancis Mengenal Ini Gaya Hidup Tahun 1963 di Film Mixte 1963 Prancis](https://thecablepro.com/wp-content/uploads/Mengenal-Ini-Gaya-Hidup-Tahun-1963-di-Film-Mixte-1963-Prancis.png)
Film Mixte, yang berlatar tahun 1963, menggambarkan gaya hidup dan budaya di Prancis pada masa tersebut. Pada tahun 1960-an, Prancis mengalami perubahan sosial yang signifikan, terutama dalam hal pendidikan, pandangan gender, dan peran perempuan.
Mixte memberikan kilasan tentang bagaimana masyarakat Prancis pada saat itu melihat isu-isu ini, terutama dalam konteks lingkungan sekolah menengah yang baru saja menerapkan sistem pendidikan bersama atau sekolah campur antara siswa laki-laki dan perempuan.
Gaya Hidup Prancis 1963 di Film Mixte
Film yang dirilis tahun 2021 ini memberikan gambaran kehidupan masyarakat Prancis pada saat itu, diantaranya.
1. Perempuan Dianggap tidak Perlu Pendidikan
Di Prancis tahun 1963, pandangan bahwa perempuan tidak perlu mengenyam pendidikan tinggi masih cukup kuat. Pada masa itu, peran perempuan lebih banyak diarahkan pada tanggung jawab rumah tangga, menikah, dan merawat keluarga.
Karier atau pendidikan tinggi bagi perempuan masih jarang didorong oleh masyarakat, dan banyak yang beranggapan bahwa pendidikan formal lebih relevan bagi laki-laki.
Dalam film Mixte, perspektif ini digambarkan melalui karakter-karakter yang meragukan kemampuan dan kebutuhan perempuan untuk mengenyam pendidikan, terutama di tingkat menengah atas.
2. Laki-laki Dianggap Lebih Pantas Sekolah
Sementara pendidikan perempuan tidak dianggap prioritas, laki-laki justru didorong untuk mencapai pendidikan setinggi mungkin. Pendidikan bagi laki-laki dianggap sebagai kebutuhan untuk mempersiapkan mereka menjadi kepala keluarga dan pencari nafkah utama.
Pada era tersebut, sekolah-sekolah kebanyakan berisi siswa laki-laki, dan pelajaran yang diberikan pun lebih relevan untuk keterampilan yang mendukung pekerjaan di masa depan. Film Mixte dengan jelas menampilkan adanya pandangan bahwa pendidikan lebih relevan bagi laki-laki, yang diharapkan menjadi pemimpin dan tulang punggung keluarga.
3. Pendidikan Seksual Masih Tabu
Pada tahun 1960-an, pendidikan seksual belum diterima secara terbuka di sekolah-sekolah Prancis. Pendidikan seksual dianggap sebagai topik yang tabu dan sering kali dihindari baik di rumah maupun di sekolah.
Hal ini menjadikan para remaja kurang memiliki pemahaman yang cukup tentang tubuh mereka sendiri dan hubungan antarpribadi yang sehat.
Dalam film Mixte, terlihat bahwa topik seperti ini sering dihindari oleh guru dan siswa, yang menunjukkan betapa tertutupnya masyarakat Perancis saat itu dalam percakapan isu seksual secara terbuka.
4. Awal Mula Sekolah Campur Putra Putri
Campuran tersebut mengambil tema utama dari perubahan sosial pada tahun 1963, yaitu penerapan sekolah campur antara laki-laki dan perempuan. Sebelumnya, sekolah di Prancis pada umumnya dipisahkan berdasarkan gender, dengan laki-laki dan perempuan bersekolah di tempat yang berbeda.
Sekolah campur menjadi isu yang kontroversial, karena masyarakat pada masa itu masih beranggapan bahwa interaksi yang terlalu bebas antara laki-laki dan perempuan dapat menimbulkan masalah sosial dan moral.
Film ini menggambarkan kecanggungan dan tantangan yang dialami para siswa dan guru saat kedua gender harus belajar dan berinteraksi di kelas yang sama untuk pertama kalinya.
5. Ada Perbedaan Besar Antara Pakaian Wanita dan Pria
Pada tahun 1963, perbedaan gaya hidup antara pakaian wanita dan pria di Prancis sangat mencolok. Wanita umumnya mengenakan rok atau gaun, sementara pria mengenakan celana panjang dan kemeja.
Fashion pada masa itu juga mencerminkan peran gender yang lebih tradisional, wanita diharapkan tampil feminin dan anggun, sedangkan pria berpakaian dengan gaya yang menunjukkan kekuatan dan kedewasaan.
Dalam film Mixte , ini tercermin dalam pakaian karakter-karakternya yang menunjukkan perbedaan antara pria dan wanita, baik dari segi gaya maupun warna yang digunakan.
Mixte memberikan gambaran yang jelas mengenai gaya hidup dan budaya Prancis pada tahun 1963, sebuah masa ketika banyak perubahan sosial mulai terjadi, namun pandangan tradisional tentang gender masih kuat.
Dengan menampilkan berbagai aspek kehidupan sekolah dan pandangan masyarakat tentang pendidikan dan peran gender, Mixte mengajak kita untuk melihat kembali bagaimana masa lalu membentuk perubahan besar di Prancis.
Melalui perubahan-perubahan ini, Prancis akhirnya berkembang menjadi masyarakat yang lebih inklusif dan terbuka seperti yang kita kenal sekarang.