
Museum Gajah, atau Museum Nasional Indonesia, merupakan bangunan penting yang menyimpan berbagai sejarah Indonesia. Museum ini menjadi institusi budaya yang menjaga budaya, sejarah, hingga kekayaan alam milik Indonesia.
Museum ini dibangun dengan megah dan mengesankan, serta berperan multifungsi sebagai museum sejarah, museum geografi, lalu museum arkeologi, hingga museum etnografi. Mari simak apa saja fakta menarik dari Museum Gajah berikut ini!
4 Fakta Museum Gajah Sebagai Bangunan Penting dalam Sejarah Indonesia
Bukan berisi tentang koleksi gajah, Museum Gajah termasuk museum skala besar yang lengkap tidak hanya di Indonesia saja, namun juga di Asia Tenggara. Lantas, mengapa museum ini disebut sebagai Museum Gajah? Simak faktanya di bawah ini.
1. Memiliki Patung Gajah sebagai Maskot
Fakta menarik pertama Museum Nasional Indonesia ini lebih dikenal sebagai Museum Gajah berkaitan erat dengan keberadaan patung gajah di halaman depan museum. Patung gajah tersebut tidak lain adalah hadiah pemberian yang berasal dari Raja Thailand tahun 1871, bernama Raja Chulalongkorn.
Patung ini kemudian diletakkan di depan museum, sehingga menjadi maskot dan ikon museum yang berkesan. Itulah mengapa, masyarakat lebih mudah mengenal dan mengingat museum ini karena keberadaan patung gajahnya. Sehingga, disebutlah Museum Nasional Indonesia sebagai Museum Gajah.
2. Merupakan Museum Paling Besar se-Asia Tenggara
Selanjutnya, Museum Gajah juga menjadi museum terbesar dari museum yang dimiliki oleh berbagai negara di Asia Tenggara. Museum ini pun termasuk tipe yang memiliki koleksi terbaik dalam sejarah Indonesia. Pembangunan museum di atas area dengan luas 26.500 meter persegi menghasilkan dua gedung utama museum, yakni Gedung A dan Gedung B.
Gedung A bisa Anda kunjungi apabila ingin melihat berbagai koleksi serta pameran. Sedangkan, Gedung B baru dibuka dengan resmi oleh Presiden SBY, atau Susilo Bambang Yudhoyono, pada Juni tahun 2007 lalu. Orientasi pemakaian Gedung B selain memamerkan koleksi juga digunakan untuk ruang konferensi, lalu laboratorium, perpustakaan, hingga ruang kantor.
3. Memiliki Ratusan Ribu Koleksi
Berawal dari pembangunan di zaman kolonial, hingga kini Museum Gajah memiliki kurang lebih 140 ribu koleksi. Jumlah tersebut bisa berubah sejak terjadi kebakaran di museum pada September 2023 lalu. Adapun jenis koleksinya sangat beragam, mulai dari artefak, arca kuno, hingga barang kuno lain yang bisa dikategorikan dalam bentuk keramik, perunggu, tekstil, hingga buku langka serta benda berharga.
Salah satu koleksi yang berkesan adalah Patung Bhairawa, yang tingginya mencapai 414 cm dan menjadi koleksi patung tertinggi di Museum Gajah. Patung tersebut adalah manifestasi Dewa Lokeswara, atau Awalokiteswara, yang mana menjadi perwujudan Boddhisatwa di Bumi.
Bentuknya adalah laki-laki yang berdiri di atas mayat, dengan deretan tengkorak, lalu memegang cangkir yang berasal dari tengkorang di tangan kiri, serta memegang keris pendek bergaya Arab pada tangan kanannya. Patung tersebut ditemukan di Sumatra Barat, tepatnya daerah Padang Roco, dengan perkiraan asal patung dari abad ke-13 hingga 14.
4. Sering Mengadakan Kegiatan Menarik
Museum Gajah juga sering mengadakan berbagai kegiatan yang menarik, seperti seminar, lalu lokakarya, hingga pameran bertema khusus. Selain memperkaya dan memberi wawasan baru bagi pengunjung museum, event besar seperti festival pun mengundang wisatawan mancanegara maupun lokal untuk berkunjung. Ini tentunya menguntungkan bagi kesejahteraan museum dan seisinya.
Demikian empat fakta menarik tentang Museum Gajah, yang menjadi bangunan penting dalam sejarah Indonesia. Mulai dari patung gajah yang ikonik, lalu terdapat ratusan ribu koleksi, hingga sering menjadi tempat lokakarya, museum ini menjadi tempat bersejarah yang layak dilestarikan.